Mengejar Sunrise, Menikmati Sunset

It was sunsets that taught me that beauty sometimes only lasts for a couple of moments, and it was sunrises that showed me that all it takes is patience to experience it all over again. – A.J. Lawless

Apa yang paling saya suka dari tempat-tempat yang telah dan ingin saya kunjungi? Yes, bisa menyaksikan matahari terbit dan menikmati matahari terbenam. Maka dari itu saya suka sekali Gunung dan Pantai. Pemandangan Sunrise dan Sunsetnya dasyat banget.

Berikut beberapa tempat yang beruntung saya datangi eh yang saya beruntung dapat datangi untuk menikmati sunrise dan sunset.

Sejauh ini sunset terindah yang saya paling nikmati adalah saat saya berada di Hat Pramong (Sunset Beach), Koh Lipe, Thailand. Indah banget karena saya benar benar bisa melihat matahari sampai benar-benar tenggelam seperti ditelan laut.

sunset view from Hat Pramong (sunset beach)

Pulau ini terletak di laut Andaman, dekat dengan perbatasan Malaysia, tapi masuk wilayah Thailand, dan merupakan bagian dari Tarutao National Marine Park, jadi ada ranger yang menjaga daerah ini dan pelancong dikenakan biaya retribusi masuk taman nasional. Sssst . . . salah satu ranger-nya ada bule Jerman yang masih muda dan lumayan ganteng pulak, sayang bukan tipe saya #berasadirisecantikRaisa.

Ada cerita lucu saat saya menikmati sunset di Hat Pramong. Sepasang pelancong keturunan Tionghoa yang sibuk foto-foto. Si wanitanya full make-up dan wardrobe; longdress dan topi pantai lebar; dan sibuk berpose ala model dengan background sunset. Si pria dengan sabar (awalnya) memotret dengan kamera Dslr. Dan setiap kali jika hasilnya kurang pas kembali diulang. Hingga sampai pada saat si perempuan melakukan gaya koprol dan sukses membuat saya dan turis bule disebelah saya tidak sanggup lagi menahan tawa kami. Wakakakakakak. Sayangnya karena satu dan lain hal foto pose ala-ala yoga dan koprol mereka hilang tidak ter-upload ke google drive saya jadi tidak bisa saya posting disini 😓

Moment sunset yang ga kalah kerennya saya dapatkan juga di Pulau Langkawi, Malaysia. Pulau ini berada di perairan Selat Malaka dan dapat diakses lewat udara dan jalan darat (yang kemudian menyeberang dengan kapal feri). Pulau Langkawi adalah pulau bebas cukai. Kebetulan hotel yang saya tempati memiliki akses private beach. Jadilah di sore yang syahdu dan sendu itu saya menikmati sunset dengan hikmat tanpa ada drama para turis yang pose koprol-koprol 🤣

20150515_194454
sunset view from private beach of The Frangipani Langkawi Resort

Selanjutnya saya juga juga beruntung dapat menikmati sunset di Teluk Nipah, Pulau Pangkor, Malaysia. Di pantai umum ini kita bisa ‘camping by the beach’. Jadi dari pagi sampe malam kerjaan saya sbb: wake up, eat, swim, eat, sleep, repeat. Hihihihihi.

IMG-20170608-WA0004
sunset view from Nipah beach

Untuk pengalaman menikmati sunset di dalam negeri yaitu di pantai Kuta, Bali. Karena hanya punya waktu 2 hari di Bali, berangkat Sabtu siang dan kembali Minggu malam, maka di Day-1 begitu sampai hotel sudah hampir pukul 5, maka saya pun berlari-lari menuju pantai Kuta untuk mengejar momen Sunset. Gak mau rugi dong, uda sampe sini masak ga dapet sunset, ya kan?

sunset view from Kuta beach

Kalau sunset di gunung gimana? ga kalah indah boo. Tergantung selera sih, kalau saya suka dua-duanya, ga bisa milih #marukyahanaknya 🙂

sunset view from Pelawangan Sembalun, Gn. Rinjani

Lanjut ke Sunrise nih. The thing is, I’m not a morning person. Bahasa jawanya saya ini Bangsawan, Bangsa bangun aWan alias bangunnya kesiangan terus 🤣. Sudah darisananya saya ini kalau tidur malam minimal 6jam kalau tidak biasanya jadi cranky dan moody seharian, padahal saya baru bisa tidur diatas jam 11. Jadilah perburuan sunrise itu susah sekali menurut saya. Jadi seringnya saya missed momen indah ini.

Saya beruntung dapat melihat sunrise di Pulau Harapan, kepulauan Seribu. Sejujurnya itu bukan karena saya bisa bangun pagi, tapi karena kamar saya banyak nyamuk, sumpek dan panas sehingga saya tidak bisa tidur 😥 jadilah saya jalan pagi keliling pulau mau lihat sunrise. Sayang saat itu langitnya kurang cerah, mataharinya malu-malu muncul tertutup awan.

IMG-20170608-WA0003
sunrise view from Pulau Harapan

Selanjutnya saya juga beruntung mendapat momen sunrise di danau Ranukumbolo, Gn. Semeru. Karena suhunya super super dingin, tangan saya sampai kaku karena tidak pakai sarung tangan, demi dapat mengabadikan momen itu.

sunrise view from my tent

Terakhir adalah momen sunrise dari puncak gunung, yang tentunya pasti sangat indah tiada tara. Unfortunately, saya belum beruntung dapat mengabadikannya, karena belum berhasil mencapai ‘summit’ sebelum sunrise, hahahaha . . .

Jadi, cerita mengejar sunrise (menikmati sunset) ini masih akan terus berstatus ‘digantung’ sampai saya berhasil mendapatkan dan mengabadikan momen sunrise dipuncak gunung. Mohon doa restunya ya kaka ^_^